KB BUKAN HANYA UNTUK ORANG TUA, REMAJA JUGA PERLU TAHU


Pemerintah senantiasa mensosialisasikan agar masyarakat menerapkan program Keluarga Berencana (KB) dalam lingkungan keluarga, sebenarnya  KB memberi banyak manfaat pada keluarga itu sendiri. 


Bukan saja karena dengan mengikuti KB  maka kesehatan ibu menjadi lebih terjaga, kehamilan tidak diinginkan pun dapat dicegah dan keharmonisan keluarga dapat ditingkatkan,  dengan mengikuti KB secara tidak langsung akan mencegah anak kekurangan gizi, tumbuh kembang bayi menjadi  lebih terjamin serta kebutuhan ASI Eksklusif selama 6  bulan relatif dapat bisa terpenuhi.


Di satu sisi, Secara ekonomi, mengikuti program KB akan mengurangi kebutuhan rumah tangga, di sisi lain juga memberikan akses yang lebih luas pada keluarga yang bersangkutan untuk meningkatkan/menambah penghasilan  keluarga. Logikanya sangat sederhana, dengan ber-KB maka jumlah anak akan lebih sedikit dari yang seharusnya, sehingga kebutuhan hidup  sehari-hari, biaya kesehatan dan pendidikan anak serta kebutuhan lainnya dapat ditekan seoptimal mungkin. Lebih dari itu, karena keluarga tidak banyak direpotkan untuk mengurus anak, maka keluarga lebih berkesempatan untuk berwirausaha sehingga kemandiria ekonomi akan lebih dapat diwujudkan.


Secara sosial KB juga banyak memberi banyak keuntungan. Prinsipnya, dengan ber-KB, maka keluarga yang bersangkutan memiliki kesempatan lebih luas untuk bermasyarakat. Disamping itu, KB terbukti mampu meningkatkan peran ibu dalam pengambilan keputusan keluarga. Dengan demikian mengikuti program KB itu tidak ada ruginya, karena selain dianjurkan oleh pemerintah. Agama apapun juga mendorong terwujudnya keluarga yang sejahtera yang menjadi tujuan akhir  dari program KB itu sendiri. Artinya, KB tidak hanya memberikan solusi untuk membangun keluarga kecil mandiri, tetapi juga keluarga yang memiliki ketahanan yang tinggi sehingga harmonisasinya dapat lebih terjaga.


Yang harus dipahami adalah bahwa program KB itu tidak semata-mata berurusan dengan kontrasepsi, tetapi juga berkaitan dengan bagaimana keluarga mengatur kehidupannya kelak secara lebih terencana melalui Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga sehingga fungsi-fungsi keluarga yang terdiri dari fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi dan fungsi pembinaan lingkungan dapat dijalankan secara optimal.

Dalam rangka PUP,  program KB telah menyiapkan kegiatan yang dikemas dalam Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK KRR) serta Satuan Karya Keluarga Berencana (Saka Kencana). Kemudian dalam rangka pengaturan kelahiran telah diperluas akses dan peningkatan kualitas pelayanan kontrasepsi, baik pra, proses maupun pasca termasuk jaminan/ayoman bagi peserta KB yang gagal atau yang mengalami komplikasi. Selanjutnya dalam rangka pembinaan ketahanan keluarga, telah dikembangkan kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Bina Lingkungan Keluarga (BLK). Sedangkan dalam rangka peningkatan kesejahteraan keluarga telah dikembangkan kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang dapat dijadikan media bagi keluarga kurang mampu (Pra KS dan KS I) untuk berlatih berwira usaha.

Permasalahannya adalah generasi muda masih mengganggap pengetahuan tentang reproduksi, tentang KB dipandang hanya sebagai urusannya orang tua saja yang sudah menikah dan punya anak banyak, tidak bagi remaja yang belum meniklah, saatnya PIKKRR harus dibentuk di semua wilayah, bukanlah hal yang tabu bagi remasa untuk berbicara reproduksi dan keluarga berencana. 

2 komentar:

Setyowati. Blog. mengatakan...

SETUJU, DENGAN RENCANA YANG MATANG MENJADIKAN DEWASA DAN MANTAP BERTINDAK, MAJU TERUS, JANGAN LELAH MEMBACA

PIK REMAJA BANTARA KENCANA REMAJA mengatakan...

terima kasih suportnya mbak

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com